Sebagian besar mahasiswa di perguruan tinggi merupakan mahasiswa perantauan. Hal ini mengharuskan mahasiswa untuk pintar-pintar mengatur keuangan yang setiap bulan telah ditetapkan oleh orang tua masing-masing. Kisaran uang saku yang diterima tiap mahasiswa memang berbeda. Namun, persoalannya bukan pada jumlah, melainkan pada manajemen keuangannya. Mahasiswa dengan jumlah uang saku di atas rata-rata juga bisa lho kehabisan uang sebelum saatnya. Berikut ini tips-tips yang sangat cocok untuk mahasiswa terutama mahasiswa perantauan.
1. Bedakan keinginan dan kebutuhan
Mahasiswa seringkali membeli
barang-barang yang sebenarnya tidak begitu ia butuhkan. Misalnya,
membeli baju-baju sale di mall, mencoba kuliner-kuliner baru,
membeli gadget keluaran terbaru supaya tidak dikira kudet. Hindari
yang seperti ini ya. Mahasiswa harus bisa membedakan mana yang benar-benar
dibutuhkan dan mana yang hanya keinginan. Bila perlu buatlah list
yang berisi kebutuhan selama periode tertentu (misal: kebutuhan selama satu
semester).
2. Membuat batasan
Membuat batasan ini maksudnya adalah
membuat batasan pengeluaran untuk diri sendiri. Misalnya, kita membuat
batasan pengeluaran untuk makan dalam sehari adalah Rp25.000,-. Maka dalam
sehari kita berusaha untuk tidak mengeluarkan lebih dari Rp25.000,- hanya untuk
makan. Ini dapat diterapkan untuk keperluan apapun.
3. Membuat daftar kebutuhan
Kalau pada poin pertama membuat
daftar kebutuhan selama satu semester, pada poin ini buatlah daftar
kebutuhan per bulan. Hal ini dilakukan untuk mengontrol pengeluaran selama
satu bulan. Barang yang sudah pasti dibutuhkan selama satu bulan dapat
diperkirakan berapa banyak pengeluarannya. Sehingga kita bisa tahu berapa
sebenarnya uang yang benar-benar kita butuhkan selama satu bulan.
4. Sisihkan sejumlah uang
Ketika membuat daftar pengeluaran
setiap bulan, sisihkan sejumlah uang untuk “berjaga-jaga”. Ini sangat
penting untuk mengantisipasi kebutuhan tidak terduga yang dapat muncul
sewaktu-waktu. Namanya juga mahasiswa, terkadang dosen memberikan tugas
yang mengharuskan kita untuk mengeluarkan sejumlah uang lebih.
5. Bawalah uang pas ketika
berbelanja
Saat akan berbelanja membeli
kebutuhan, bawalah uang pas. Ini dilakukan untuk menghindari membeli
barang-barang yang sebenarnya tidak kita butuhkan. Dengan terbatasnya
uang yang kita bawa, kita hanya akan membeli barang-barang yang benar-benar
kita butuhkan.
6. Berani bilang “Tidak”
Ketika teman-teman mengajak untuk
mengunjungi sebuah pameran—yang memunginkan kita untuk lapar mata—sesekali boleh
kita menolak ajakan itu. Kalau pun mengiyakan, kita harus mampu menahan
hasrat untuk membeli sesuatu di acara pameran tersebut.
7. Cobalah produktif
Menjadi produktif merupakan pilihan
tepat untuk mahasiswa. Selain berhemat, mahasiswa juga harus produktif. Dapat
dimulai dari hal-hal kecil, misalnya menulis lalu dikirimkan ke media massa.
Siapa tahu dimuat lalu mendapatkan sejumlah uang yang cukup untuk menambah
tabungan. Berjualan pulsa atau membuka online shop juga bisa menambah pemasukan
setiap bulan.
Nah, Itulah tips-tips yang dapat
membantu para mahasiswa dalam rangka menghemat pengeluaran. Cukup mudah kan?
No comments:
Post a Comment