Perkembangan teknologi yang pesat berpengaruh terhadap dunia pendidikan. Ketersediaan informasi yang luas mempermudah murid untuk mengakses sumber belajar mereka sendiri. Pembelajaran menjadi lebih fleksibel bagi murid dan dapat dilakukan tidak hanya pada sesi belajar di kelas, tapi juga bisa dilakukan di luar kelas.
Dalam situasi seperti sekarang ini, penting bagi guru untuk menuntun murid memperoleh pengetahuan dari berbagai sumber, tidak hanya dari guru saja. Hal ini akan membantu mengembangkan pengetahuan dan keterampilan murid dalam proses adaptasi di masa ini. Lebih lanjut, dalam perannya sebagai penuntun murid, guru juga perlu mengenal murid, yaitu seperti apa kebutuhan mereka dalam belajar, agar kemudian dapat merancang sebuah pembelajaran yang efektif.
Dalam sebuah jurnal yang ditulis oleh Cardino & Ortega-Dela Cruz (2020) menyimpulkan bahwa dengan mengenal gaya belajar murid sebagai langkah awal, terbukti membawa pengaruh positif pada perancangan pembelajaran dan pada hasil belajar murid. Setelah memastikan bahwa guru sudah mengenal gaya belajar setiap muridnya, langkah selanjutnya adalah merancang strategi pembelajaran yang sesuai sesuai dengan gaya belajar masing-masing agar setiap kebutuhan murid dapat terpenuhi.
Untuk mewujudkan hal tersebut, guru perlu memiliki strategi mengajar yang efektif. Pembelajaran yang efektif memerlukan fleksibilitas, kreatifitas dan tanggung jawab untuk memberikan lingkungan belajar yang memfasilitasi kebutuhan spesifik setiap murid (Tulbure, 2012). Namun, menjadi guru yang demikian tidaklah mudah. Selain mengenal gaya belajar murid, menjaga minat belajar dan memotivasi murid dalam belajar merupakan sebuah tantangan tersendiri.
Oleh karena itu, penting bagi setiap guru dengan segala cara agar menggunakan strategi pengajaran yang tepat agar proses pembelajaran menjadi lebih konkret dan bermakna bagi murid. Dengan demikian, guru dapat membantu murid agar lebih cakap dalam kemampuan berkreasi dan berpikir kritis.
Dalam penerapan strategi pembelajaran, guru perlu waktu untuk merancang dan menyesuaikan dengan konteks dan karakteristik murid. Untuk itu, pada bagian ini akan membahas penjelasan mengenai strategi, manfaat strategi, langkah penerapan dan. contoh penerapan strategi pembelajaran yang dapat membantu guru.
Strategi yang dibahas dibagi menjadi empat yaitu:
- Strategi dalam menarik perhatian murid,
- Mengulas materi pembelajaran,
- Menyajikan materi pembelajaran, dan
- Memberikan latihan.
Adapun keempat pembagian ini didasarkan pada kesamaan yang ditemukan dari berbagai pendekatan pembelajaran. Hampir di semua pendekatan pembelajaran, keempat hal ini ditemukan.
Strategi menarik perhatian murid penting dilakukan untuk memastikan bahwa setiap murid bisa fokus dan terlibat pada materi yang diajarkan seperti corner debate, concept attainment, dance break, day clap, riddles, sing a song, storytelling dan the wonderwall.
Dalam mengulas pembelajaran, guru memperkuat dan mempertajam pemahaman murid dengan menggunakan drawing keywords, error analysis, grouping objects, KWL chart, numbered heads together, student's tournament and Think-Pair-Share.
Strategi dalam menyajikan materi juga tak kalah penting karena dapat membantu memperkenalkan murid pada informasi baru, seperti dengan menggunakan case study, clip video, flash cards, advance organizers, guest teacher, scavenger hunt, teaching aids dan thinking hats.
Kemudian strategi dalam memberikan latihan kepada murid. Dengan adanya berbagai strategi dalam memberikan latihan, guru mampu memfasilitasi murid dalam mereka mengaplikasikan dan mempraktikkan apa yang telah dipelajari seperti melalui digital quiz, exhibition, hands-on task, problem solving, making a product dan role play.
Dari berbagai strategi yang akan dibahas satu per satu, kiranya bab ini dapat memberikan wawasan dan inspirasi bagi guru untuk terus belajar dan berkembang menjadi pendidik yang efektif dan membantu murid menjadi pembelajar sepanjang hayat.
No comments:
Post a Comment